![]() |
Perjalanan Menuju Pernikahan |
Beberapa hari setelah pulang dari liburan, kami sepakat untuk memberi tahu orang tua. Saya berbicara dengan keluarga saya, sementara dia menyampaikan niatnya kepada keluarganya. Niat baik ini membuat hati kami semakin mantap untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Kami ingin mendapat restu dari orang tua masing-masing.
Ketika berbicara dengan ayah saya, beliau sempat mengungkapkan kekhawatiran soal biaya. Menurutnya, keuangan belum cukup untuk menggelar pernikahan. Namun, saya menenangkan beliau dan berkata agar tidak perlu memikirkan masalah itu. Saya sudah menyiapkan semuanya, yang penting hanya dukungan dan doa restu.
Mendengar keyakinan saya, ayah akhirnya setuju dengan rencana tersebut. Restu dari orang tua menjadi kekuatan besar bagi saya untuk melangkah lebih jauh. Saya pun merasa lega karena niat baik ini mendapat tanggapan positif. Hati saya semakin yakin untuk segera melamar.
Karena keluarga calon istri berada jauh dari perantauan kami, saya hanya bisa menghubungi mereka lewat telepon. Dengan penuh rasa hormat, saya menyampaikan niat untuk melamar putri mereka. Syukur alhamdulillah, orang tuanya menyambut dengan baik dan menyetujui rencana tersebut.
Setelah itu, kami mulai mengatur acara lamaran. Meski jauh dari keluarga besar, kami berusaha menyiapkan segalanya sebaik mungkin. Perjalanan ini penuh dengan doa agar semua berjalan lancar sesuai rencana. Semangat kami semakin bertambah menjelang hari yang telah ditentukan.
![]() |
Perjalanan Menuju Pernikahan |